Langsung ke konten utama

MENAKLUKKAN DEMAM PANGGUNG




“Tak ada yang harus ditakuti selain rasa takut itu sendiri” , ketakutan untuk berbicara di depan public speaking dinyatakan sebagai ketakutan terbesar orang-orang. Berdiri di hadapan audiens membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Ketakutan dalam public speaking  bisa dengan cepat dikendalikan, cukup dengan sedikit usaha dan pengetahuan.
Oleh karena itu, marilah kita teliti dengan cermat apa yang sebenarnya ditakuti orang, lantas melihat bagaimana caranya mengatasi ketakutan itu.
  1. Rasa takut dari dalam diri, murni kekhawatiran diri, sebuah perasaan yang muncul dengan sendirinya dalam benak melalui pertanyaan “Kenapa aku sampai ada disini ? Kok bisa-bisanya aku terjebak dalam situasi ini?”;
  2. Bayangan masa lalu, ingatan, meski hanya kabur, tentang kegagalan dikelas dahulu, ditertawakan atau diejek;
  3. Terlalu mencemaskan orang lain, meragukan kelayakan kita untuk berbicara di hadapan sebuah kelompok tertentu;
  4. Persiapan buruk,  perasaan panik bahwa pidato itu butuh perbaikan atau perombakan total atau seharusnya dibuang;
  5. Kuangnya keberanian untuk mencoba hal baru, rasa takut dalam melakukan sesuatu yang tidak lazim;
  6. Kurangnya dorongan dari orang lain, saya tahu bahwa saya selalu merasa sangat tertolong jika mendegar sebuah komentar seperti : “Kelompok ini ingin sekali mendengarkan apa yang hendak Anda sampaikan”
Apa yang harus anda lakukan terhadap permasalahan itu ?
Ø  Pahamilah bahwa orang lain juga memiliki ketakutan yang sama;
Ø  Coba analisis apa yang membuat anda takut dan mengapa;
Ø  Temukan sebuah dorongan untuk berbicara, sadarilah bahwa anda memiliki hal-hal penting untuk disampaikan dan bahwa anda ingin menyampaikannya;
Ø  Persiapkan diri;
Ø  Ikuti kursus atau pelatihan;
Ø  Benar-benar melakukannya tak ada yang lebih baik dari ini;
Ø  Bahaslah topik-topik yang anda kuasai dengan baik saja, subjek dimana anda adalah seorang ahli dan anda merasa nyaman dengan subjek itu;
Sungguh, bukan kegagalan total yang kita takuti. Kita takut menghadapi situasi apa pun yang kurang sempurna. Banyak public speaker andal selalu mengalami demam panggung, tak peduli sudah berapa banyak pidato yang mereka lakukan. Mereka menerima hal itu sabagai sebuah kenyataan kehidupan. (UH – Sang Mulang)

Materi tentang Public Speaking disarikan dari buku Stand & Deliver :
Stand and Deliver - Uays Hasyim (Hatrifa Institute)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN KREATIFITAS

THINKERTOYS "Handbook" Permainan Berpikir para Pebisnis Kreatif. Mengoptimalkan sinergi otak kanan dan otak kiri . Thinkertoys merangsang setiap orang untuk mendapatkan ide baru. Thinkertoys merupakan teknik spesifik dan praktis yang dapat menghasilkan ide besar atau kecil: untuk menghasilkan uang, menyelesaikan masalah, memenangi persaingan, atau meningkatkan karier. Yang pasti, teknik-teknik ini akan membantu Anda memiliki ide untuk menghasilkan produk baru dan cara baru melakukan sesuatu. Thinkertoys ini … Mengubah setiap orang menjadi pemikir kreatif — CreativeMind Menunjukkan bagaimana melakukan hal yang dianggap tak mungkin — The Futurist Orkestra berpikir-kreatif dalam sebuah buku yang akan melejitkan imajinasi — Chicago Tribune Menunjukkan bagaimana mengembangkan imajinasi — Newsweek Akan mengubah cara berpikir — Wall Street Journal Salah satu buku bisnis terpenting dasawarsa ini — Women in Business Salah satu buku bisnis terbaik — majalah success Akan

MENENGOK LAGI BUNG HATTA

Suatu ketika, pada tahun 1950an, Bung Hatta ingin memiliki sepatu Bally—bila disebut Bung, niscaya orang akan berpaling kepada proklamator itu, bukan Hatta yang lain (baginya, panggilan Bung juga lebih egaliter dibandingkan dengan Bapak). Ini merek terkenal pada masa itu. Tapi, sekalipun ia wakil presiden negara ini, Bung Hatta baru sanggup menyimpan guntingan iklan sepatu yang memuat alamat penjualnya—ia harus menabung lebih dulu. Ia tak bisa menyuruh ajudan untuk langsung membeli sepatu itu. Tokoh ini memang memilih cara yang khas Hatta: berusaha membeli dengan uang hasil keringat sendiri. Usaha Bung Hatta untuk menyisihkan sebagian gaji sebagai wakil presiden tidak mudah terlaksana. Uang gaji terpakai untuk keperluan rumah tangga dan membantu orang-orang yang meminta pertolongan. Pendek cerita, hingga akhir hayatnya, Bung Hatta hanya mampu memiliki guntingan iklan sepatu Bally itu. Mengapa Bung Hatta tidak memasukkan item sepatu Bally ke dalam anggaran rumah

JANGAN LARI DARI MASALAH

Sumber Gambar : www.lssacademy.com Ah, masalah lagi, masalah lagi. Bosen ah ! Masih sering memiliki pemikiran demikian ? Hehe, .. pasti iyah. Hal yang ditakuti serta selalu ingin dijauhi oleh semua orang, ingin dihindari dan selalu dijadikan biang ketidak nyamanan dalam hidup. Yah, itulah masalah. Semua orang pasti akan mengalaminya, menemukannya dan menjumpainya disetiap waktu dan kesempatan, ya toh. Bener kan ? … halahhh, kayak apa saja.   Setiap hari masalah seolah menjadi santapan wajib bagi kita. Adakah yang tidak mempunyai masalah ? Atau adakah mereka yang terbebas dari masalah ? Ah, ya jelas tidak ada dong. Hidup itu kan terus bergerak, tanda adanya pergerakan itu adalah peningkatan baik secara pemikiran, ucapan maupun tindakan. Dan pergerakan itu muncul oleh karena adanya inovasi sebagai sebuah solusi. Nah lhoo, .Solusi buah dari Inovasi itu tidak akan hadir jika MASALAH tidak menyambangi kita. Jadi, justru Solusi itu bisa timbul jika masalah muncul. Logikanya, lha