MELEPAS BEBAN MENJEJAK ASA
Dalam damai aku memulakan
Menulis kembali indahnya harapan
Merangkai indahnya ... mimpi
Mendulang kebahagiaaan
Merentas juga ketertarikan kebaikan
Jika semuanya adalah memberi arti
Maka untuk apa yang baik engkau sakiti
Maka mengapa yang bernilai tiada engkau resapi
Jua yang berarti kau tinggal berlalu
Sedari masa merajut mimpi
Kawan yang bijak selalu mengingatkan
Dan teman sejati tiada pernah mengkhianati
Pernah aku menerimanya
Benar .... Benar Sekali, Menerima
Apa yang mereka beri .. tentang arti dan makna
Bahwa mereka memulai merangkai kata berirama
Jika beban hidup indahmu menggelayut
Memundak tak tentu beban dan tanggungan
Maka tiada lain ....
Selaksa aliran air yang menuju berkesudahan
Maka kurangilah beban itu ...
Hingga kemampuanmu tetap menerimanya
Kemudian jejakkanlah kembali asamu
Jangan kau tinggal pergi begitu saja
Ataupun engkau meninggalkannya dengan berlari
Lari resah menuntut arti
Berjanjilah memperbaiki
Lubang menganga yang selalu
Membayang dalam diri
Kekurangan yang terus mengikut
Keshilafan yang bergelayut
Dan ketidak pedulian .....
Mulai kembali semuanya dengan mimpi
Membangun kesudahan penuh harap
Sedari awal tentang keterlibatan
Indah dalam merangkai cerita emas
Bahwa hidup adalah menulis
Bahwa hidup adalah merangkai kata
Bahwa hidup adalah membangun hikmah cerita
Bahwa hidup adalah sedalam memberi asa
Bahwa hidup adalah menghujam indah dahaga
Bahwa hidup adalah membagi tirta rasa
Bahwa hidup adalah selama yang Tuhan punya
Bahwa hidup adalah penopang kepentingan disana
Wahai hidup yang begitu mulia untuk disia
Jangan merelakannya
Untuk segala yang tiada memberi makna
Aku berdiri ..
Aku melangkah dengan berjalan pasti
Setelah aku tahu ..
Aku berlari ....
Aku pun mengejarnya
Dan terus berlari
Meski gontai, namun
Aku tak akan melupanya
Bahwa semenjak beban aku tanggalkan
Meski bukan seluruh lautan
Namun menjejak asa adalah keberkahan
Membangunlah kembali Mimpi indah
Tanpa beban penuh asa
Wahai penggagas cinta dan kebaikan
Saturday, January 15 2011 at 00.42 wib
Dalam damai aku memulakan
Menulis kembali indahnya harapan
Merangkai indahnya ... mimpi
Mendulang kebahagiaaan
Merentas juga ketertarikan kebaikan
Jika semuanya adalah memberi arti
Maka untuk apa yang baik engkau sakiti
Maka mengapa yang bernilai tiada engkau resapi
Jua yang berarti kau tinggal berlalu
Sedari masa merajut mimpi
Kawan yang bijak selalu mengingatkan
Dan teman sejati tiada pernah mengkhianati
Pernah aku menerimanya
Benar .... Benar Sekali, Menerima
Apa yang mereka beri .. tentang arti dan makna
Bahwa mereka memulai merangkai kata berirama
Jika beban hidup indahmu menggelayut
Memundak tak tentu beban dan tanggungan
Maka tiada lain ....
Selaksa aliran air yang menuju berkesudahan
Maka kurangilah beban itu ...
Hingga kemampuanmu tetap menerimanya
Kemudian jejakkanlah kembali asamu
Jangan kau tinggal pergi begitu saja
Ataupun engkau meninggalkannya dengan berlari
Lari resah menuntut arti
Berjanjilah memperbaiki
Lubang menganga yang selalu
Membayang dalam diri
Kekurangan yang terus mengikut
Keshilafan yang bergelayut
Dan ketidak pedulian .....
Mulai kembali semuanya dengan mimpi
Membangun kesudahan penuh harap
Sedari awal tentang keterlibatan
Indah dalam merangkai cerita emas
Bahwa hidup adalah menulis
Bahwa hidup adalah merangkai kata
Bahwa hidup adalah membangun hikmah cerita
Bahwa hidup adalah sedalam memberi asa
Bahwa hidup adalah menghujam indah dahaga
Bahwa hidup adalah membagi tirta rasa
Bahwa hidup adalah selama yang Tuhan punya
Bahwa hidup adalah penopang kepentingan disana
Wahai hidup yang begitu mulia untuk disia
Jangan merelakannya
Untuk segala yang tiada memberi makna
Aku berdiri ..
Aku melangkah dengan berjalan pasti
Setelah aku tahu ..
Aku berlari ....
Aku pun mengejarnya
Dan terus berlari
Meski gontai, namun
Aku tak akan melupanya
Bahwa semenjak beban aku tanggalkan
Meski bukan seluruh lautan
Namun menjejak asa adalah keberkahan
Membangunlah kembali Mimpi indah
Tanpa beban penuh asa
Wahai penggagas cinta dan kebaikan
Saturday, January 15 2011 at 00.42 wib
Pagiku menjelang
Embun pun menetes riang tiada beban
Mentari selaksa harapan
Dan diriku pun semakin tertantang
Membuktikan hari
Menyibak tabir tak berkesudahan
Menuai asa yang telah tertanam
Ya, ... Membenamkan putus asa
Dan kembali meninggikan harapan
Jelang waktu yang indah
Mendekamku dalam kutatan kesibukan
Namun, Aku tak pernah lupa
Kerana ku kan s'lalu bertanya
Tentang kesibukan yang melenakan
Bahwa kesibukanku akan bernilai
Bahwa kerjaku akan tertuai
Laksana serunai rumpun bambu
Meski pelan, ....
Namun keyakinan akan mengantarkan jua
Bahwa masa depan pasti kan datang
Jika hari terus lelap dalam tidur diamnya
Janganlah kau lupa...
Bahwa hidup dan waktu terus berjalan
Menuai asa membenamkan beban
Jelang hari tak tentu arah
Jelang itu pula kitalah yang mengarahkan
Kerana, sesungguhnya ...
Kendalinya ada pada kita
Ada pada kemauan besar kita
Tanpa ragu .. dan itu pasti
Apapun yang telah dan akan Engkau lakukan
Sedari sekarang ..
Sedari saat dimana masa menjelang
Jangan pernah terbersit tawa
Yang tak tentu hentinya
Apalagi tiada kesadaran
Bahwa TUA adalah PASTI
Dan yang sering kali terlupa
Adalah KEDEWASAAN sebagai PILIHAN
Bukankah begitu, kawan ??
Berlari ataukah berjalan
Duduk ataukah terdiam
Berkata ataukah terlentang
Tidur ataukah tetap terpikirkan
Mendesah ataukah berirama
Bergerak ataukah tak berjuang
Memendam ataukah engkau ungkapkan
Merayu ataukah mengharapkan
Meratap ataukah menyejukkan
Merona ataukah meneduhkan
Merentas batas ataukah hanya memandang
Berjuang ataukah diam tanpa beban
Adalah sama tatkala kau tak menyadarinya
Sedari sekarang, Engkau bangunlah
Ikuti kata bathinmu
Biarkan Nuranimu
Ataukah Intuisimu orang lain bilang
Mampu membimbingmu dalam perjalanan
Karena sejatinya kita sering melupa
Bahwa Tuhan telah memberikan Kompas Kehidupan
Terbaik memang ...
Tersegalanya, tapi sayang
Kitalah yang melupakan
Bahwa Tuhan selalu berkeadilan
Tak pernah pilih kasih dalam berkasih
Tak pernah pilih pandang dalam menyayang
Sedu sedan dan gelapnya kehidupan
Yang dulu ataukah kemarin yang kita lakukan
Tak mesti seharusnya
Membuat patah arang bagi kehidupan
Karena Esok pasti hari
Masih menjelang
Akan ada tawa dan canda
Yang selalu datang menghidang
Menyejukkan
Menentramkan
Meneduhkan
Menenangkan
Dan memberi arti
Bahwa hidup kita ini
Terlalu indah untuk sekedar
Digunakan meratap kesedihan
Bangunlah kawan
Bangkitlah sobat
Berjuanglah teman
Tertawalah kembali penuh arti
Seperti kemarin hari
Dimana kau senang tatkala bernilai
Dan memberi arti
Meski kadang tak dinilai
Cadangan Kebaikan yang Tuhan Berikan
Sesungguhnya jauh melebihi
Kesedihan dan masalah yang kita hadapi
Meski Matahari enggan berseri
Walau Embun tak terperi
Dan meski senyum tak lagi berarti
Tetaplah berlari
Tetaplah berlari
Dan tetaplah berlari
Karena hari akan terus berganti
Penghujung Pagi, 19 Januari 2011
Mari berlari menuai mimpi,
Uays Hasyim
ALL BECAUSE THEY CARE
Derap langkah telah kita ayun
Deru semangat tlah kita hentakkan
Serunai kemenangan telah didepan mata
Dan kejayaan mendulang di depan
Menggenang keringat perjuangan
Menelangkup tangan syukur kebahagiaan
Nan syhadu, mengurai tangis bahagia
Mendekap asa yang lama hilang
Melayang, pergi tak pernah bilang
Kini Ia kembali
Membawa bahagia penghilang lara
Mengantar rasa pelengkap usaha
Engkaulah kawan itu
Yang menjejak penuh arti
Meski tak kau sadari
Menyambung jiwa tanpa syarat
Karena semua membelah makna
Tumbuh karena peduli
Meski air mata menderai
Namun habis sebentar
Karena mereka begitu peduli
Jalan yang kita pilih terkadang berbeda
Meski tak sama, namun ...
Rasa dan bahagia menyatukannya
Tak peduli seberapa berbeda
Karena semua menjadi indah adanya
Jika bahagia sebagai bagiannya
Mendera hati dengan bahagia
Menyentuh kalbu dengan bahasa syahdu
Kau dekap meski sekejap
Dikau persembahkan kembali
Rasa yang tak terperi
Mendesir lemah, mengurung gelisah
Sedetik berlalu tak bersuara
Membisu dengan kata
Mengucap dengan tindakan nyata
Engkau beri, dikau bagi
Meski terkadang kau tetap membutuhkannya
Tapi utama bagi yang menerima
Jika ditanya mengapa ??
Jawab seadanya namun bermakna
Demi Cinta dan keinginan Bahagia
Harapan membahagiakan sesama
Meski kita berbeda
Dalam rasa, disisi asa
Dan pada derai air mata
Bahagiamu mendesah malu
Tindakanmu bersembunyi tak mau
Lengkap sudah pedulimu
Bahwa Cintamu menelusur kalbu
Bagi mereka yang berbahasa perlu
Kau rangkul mereka tak kenal waktu
Kau peluk ia tak pedulikan dirimu
Jangan lagi ada yang terluka
Merana tak tersapa cinta bahagia
Karena harapmu hanyalah satu
Yang ku mau hanyal kepedulianmu
Pada mereka meski tak mengenalmu
Mengulur tangan tak kenal kapan
Membagi kasih tak pilih kasih
Dan memberi senyuman tak kenal balasan
Semua karena mereka peduli,
Untukmu yang mau berbagi
Tak kenal henti
Uays Hasyim, 09 Pebruari 2011, 00.45 wib
Derap langkah telah kita ayun
Deru semangat tlah kita hentakkan
Serunai kemenangan telah didepan mata
Dan kejayaan mendulang di depan
Menggenang keringat perjuangan
Menelangkup tangan syukur kebahagiaan
Nan syhadu, mengurai tangis bahagia
Mendekap asa yang lama hilang
Melayang, pergi tak pernah bilang
Kini Ia kembali
Membawa bahagia penghilang lara
Mengantar rasa pelengkap usaha
Engkaulah kawan itu
Yang menjejak penuh arti
Meski tak kau sadari
Menyambung jiwa tanpa syarat
Karena semua membelah makna
Tumbuh karena peduli
Meski air mata menderai
Namun habis sebentar
Karena mereka begitu peduli
Jalan yang kita pilih terkadang berbeda
Meski tak sama, namun ...
Rasa dan bahagia menyatukannya
Tak peduli seberapa berbeda
Karena semua menjadi indah adanya
Jika bahagia sebagai bagiannya
Mendera hati dengan bahagia
Menyentuh kalbu dengan bahasa syahdu
Kau dekap meski sekejap
Dikau persembahkan kembali
Rasa yang tak terperi
Mendesir lemah, mengurung gelisah
Sedetik berlalu tak bersuara
Membisu dengan kata
Mengucap dengan tindakan nyata
Engkau beri, dikau bagi
Meski terkadang kau tetap membutuhkannya
Tapi utama bagi yang menerima
Jika ditanya mengapa ??
Jawab seadanya namun bermakna
Demi Cinta dan keinginan Bahagia
Harapan membahagiakan sesama
Meski kita berbeda
Dalam rasa, disisi asa
Dan pada derai air mata
Bahagiamu mendesah malu
Tindakanmu bersembunyi tak mau
Lengkap sudah pedulimu
Bahwa Cintamu menelusur kalbu
Bagi mereka yang berbahasa perlu
Kau rangkul mereka tak kenal waktu
Kau peluk ia tak pedulikan dirimu
Jangan lagi ada yang terluka
Merana tak tersapa cinta bahagia
Karena harapmu hanyalah satu
Yang ku mau hanyal kepedulianmu
Pada mereka meski tak mengenalmu
Mengulur tangan tak kenal kapan
Membagi kasih tak pilih kasih
Dan memberi senyuman tak kenal balasan
Semua karena mereka peduli,
Untukmu yang mau berbagi
Tak kenal henti
Uays Hasyim, 09 Pebruari 2011, 00.45 wib
LAUTAN CINTA PENUH MAKNA
Sahabat yang sedang menyelam sekedalaman Lautan Cinta,
Marilah Kita tetap ...
Mencoba merentas kembali puing-puing yang terkoyak,
Mengumpulkan kembali keindahan yang dulu terbangunkan dengan kesadaran,
Bahwa CINTA hadir tidak mengenal syarat dan kasta pembeda,
Bahwa RASA CINTA hadir sebagai pewarna sejati Bahagia,
Tatkala ribuan masalah menghamtam bagai ombak tak mengenal waktu,
Terus menggelar riak-riak dan deburan membahananya,
Memulai hari dengan selepas Lautan CINTA,
Sebenarnya ini telah membukakan mata Hati kita untuk menyerah,
Menyerah akan kelembutan CINTA yang tidak menggoreskan luka,
Pasrah, tatkala CINTA melebihi yang kita duka,
Tertawa merona jika CINTA terus memberikan Jelaga,
Meski hitam, keyakinan akan CINTA yang merentas makna,
Akan terus menerus berdebur selaksa lantunan musik bosanova,
Sahabatku, Penikmat CINTA yang selalu berharap jauh dari duka
Dan dekat melekatkan bahagia,
Sesungguhnya awalan CINTA penuh makna bahagia,
Seluas Lautan CINTA, ... adalah ..
Menenggelamkan EGO semata tanpa arah dan penanda,
Menjurang jatuhkan kebencian yang melanda,
Tiada mengenal kebaikan yang telah terhidang adanya,
Dan tentunya menyelami semakin ke kedalaman Asa,
Bahwa CINTA sebenarnya membahagia,
Seelok CINTA, sebenar Asa,....
Membentang seluas Samudera tak mengenal kedalaman
Dan batas jelajah jika tanpa tepi perjalanan,
Bahwa Hati tak mengenal pembeda, Bagi ...
CINTA selaksa Lautan penuh makna, ...
Jelang Bahagia dengan Lautan cinta berlian mutu manikam,
Datangkanlah kelapangan jiwa tak mengenal batas perantara,
Wahai Sahabatku yang sedang mengarung selepas Lautan CINTA penuh makna,
Nimatilah perjalananmu, tanpa mengenal lelah,
Karena CINTA yang seluas lautan makna,
Tak pernah mengenal henti untuk berbagi dan memberi,
Bagimu ... Sebenar CINTA yang membuncah Asa,
Dalam benih percaya yang tak mengenal dahaga dusta,
Menjadi BAHAGIA dengan seluas Lautan CINTA penuh Makna,
Tepian Pantai Lautan CINTA,
Uays Hasyim, 29 November 2010