Sumber gambar : www.optionalpha.com
|
Hidup itu bukanlah sekumpulan perlombaan yang
apabila kita tidak memenangkannya, pastilah kita kalah dalam perlombanaanya.
Hidup juga bukan sekumpulan persoalan-persoalan yang harus diselesaikan atau
pun dicarikan jawaban dari persoalan tersebut. Hidup juga bukan merupakan
pilihan dari berbagai kesempatan dan fasilitas yang terhidang dengan gampang
untuk dinikmati setiap orang disaat-saat mereka merasa menang dan nyaman dengan
keadaan. Hidup juga bukanlah serangkaian perjalanan yang hanya untuk dinikmati
keberadaan dan pengalaman selama perjalanan. Hidup juga bukan segebok
kesempatan yang tak akan pernah datang terulang. Hidup juga bukanlah sepaket
kumpulan rona-rona waktu yang terombang-ambing oleh perasaan, kemudahan atau
kesulitan, kesenangan dan kesedihan atau banyak yang lainnya. Bukan, bukan
seperti itu sesungguhnya kehidupan itu.
Lha, terus jika tidak demikian, maka hidup itu sendiri apa ? Mungkin
terbersit pertanyaan demikian dalam benak kita yang peka dengan berbagai
pernyataan diatas. Apa hidup itu ?
Hidup adalah Berani.
Sumber gambar : www.bosletak.com |
Hidup itu Berani, berani memutuskan kita mau
melanjutkan langkah hebat kita apa tidak. Berani mengambil setiap kesempatan
tanpa membuangnya sia-sia. Berani melangkah luar biasa dengan menentukan tujuan
pasti, akan menjadi apa kita nanti. Berani mengebiri setiap dosa dan kegalauan
dari pengharapan kepada Tuhan. Berani mengganti setiap apa yang menjadi
kekurangan kita dengan belajar bagaimana kita mampu dan bisa memiliki kelebihan
dari sekian banyak kekurangan yang ada. Berani mengambil ketegasan bahwa kita
harus Bahagia dan terus bahagia serta menyebarkan kebahagiaan bagi sesama. Nah,
paham kan sekarang, Berani yang seperti apa seharusnya ?? .. Oleh karena itu
Hidup itu haruslah Berani. Ayo lebih Berani, agar lebih Hidup.
Ikhlas
Hidup itu Ikhlas, kalau tidak Ikhlas bukan
hidup namanya. Waduh, … apalagi ini ? Iyah, Ikhlaslah dalam hidup, maka hidupmu
akan bahagia. Setiap manusia telah dibekali rasa ikhlas yang tak terhingga oleh
Alloh SWT, inilah yang menjadikan hidup terasa nikmat sekali. Keputusan apapun
yang telah Alloh SWT anugerahkan, selalu dihadapi dengan pemikiran yang positif
tidak berburuk sangka.
Ikhlas itu bukan berarti pasrah lho, lha terus ?? Ikhlas itu membutuhkan :
I-nisiatif, yang berarti kemauan untuk lebih baik dan upaya
peningkatan secara nyata tidak hanya teori, kata-kata dan ucapan semata.
K-omitmen, keteguhan hati dan fikiran dalam mengupayakan
mimpi-mimpi yang menjadi harapan hingga terwujudkan.
H-ati-hati , disemua pemikiran, ucapan dan tindakan selalu
membutuhkan kehati-hatian. Hal ini tentunya member manfaat bagi pribadi agar
selalu berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak dan jangan sampai apa yang
kita perbuat merugikan serta menyinggung orang lain sehingga yang terjadi
adalah munculnya gap-permasalahan baru yang akhirnya menyita waktu, tenaga dan
fikiran kita untuk menyelesaikannya.
L-ove, apapun jika kita lakukan dengan cinta kasih hasilnya
akan mendekati sempurna. Sebab, cinta kasih merupakan energi yang selalu terbarukan
bagi peningkatan kebaikan. Energi cinta kasih seolah tiada habisnya, ibarat pepatah
mengatakan : patah tumbuh hilang berganti.
A-ksi, perubahan dalam kehidupan tidaklah bisa kita
dapatkan jika kita tidak bertindak atau aksi nyata. Tindakan ini sudah menjadi
keharusan, tatkala pemikiran yang tercermin didalam perencanaan telah terangkai
dengan baik. Rencanakan apa yang menjadi aksi anda dengan cermat dan penuh
perhitungan, kemudian beraksilah dengan sempurna, maka anda akan menerima hasil
yang sudah selayaknya anda terimakan.
S-enyum, apapun itu, jika diawali dengan senyuman, maka
hidup serasa termudahkan. Senyum itu menghidupkan semangat yang telah lama
tenggelam dalam keputus asaan, senyum juga mencairkan suasana yang tak
mengenakkan. Terkadang, hanya berbekal senyuman, maka jutaan peluang datang seolah
tak diundang. Hakikatnya, senyuman bukan tanpa sebab, namun senyuman yang
dimaknakan, yakni senyuman oleh karena adanya interaksi positif bagi sesama.
Senyuman yang ikhlas, mampu meruntuhkan kesombongan dan kecongkakan yang
menjadi penyakit hati dan perasaan setiap orang.
Tanggung Jawab
Hidup itu adalah Tanggung Jawab. Agar kita
bisa memikul tanggung jawab itu, maka kita harus mau belajar. Tanggung jawab
lintas personality maupun sosial. Ciri utama keberadaan hidup adalah tanggung
jawab yakni kemauan dan kemampuan seseorang didalam mengupayakan kebaikan
hidupnya. Menjadi wewenang dan kewajiban dirinya sendiri akan segala keputusan
yang harus diambil untuk mengarahkan laju hidupnya kemana akan menuju dengan
kompas utama Hati Nurani dan Tuhan sebagai arah utama sejati. Tidak ada
lainnya, sebab Tuhan menjadi sebuah tujuan terhebat dalam segala perjalanan
kehidupan.
Hidup terlalu
amat berharga, untuk hanya sekedar digunakan hal-hal yang tidak berguna. Make
everything a simple and happiness. (Uays
Hasyim – Edupreneurship Mentor)
Komentar
Posting Komentar