Langsung ke konten utama

BERANI HIDUP BERANI BAHAGIA


Berani Hidup, Berani Bahagia

Perjalanan seseorang selalu diiringi dengan suasana kegembiraan ataupun sebaliknya. Kondisi ini terkadang datang silih berganti, kadang bahagia menghampiri dengan mesra namun dilain waktu ketidak bahagiaan merengkuh manja. Tak pelak, semuanya itu menjadi nuansa yang semakin menjadikan hidup memiliki dinamika.

Peranan Hati dalam menguasai pikiran menjadi tolok ukur kebahagiaan seseorang dalam menjalani kehidupan. Bahagia ataupun tidak sebenarnya lebih berasal dari dalam diri sendiri. Bagaimana kita bisa mengolah dan mengatur hati dalam kondisi apapun, sangatlah berpengaruh pada kondisi kebahagiaan kita. Namun, hal ini tidak banyak disadari oleh setiap orang. Yang terjadi justru kebahagiaan dicari dan diupayakan diluaran. Sesungguhnya ini sangatlah bertolak belakang dengan seluruh kebahagiaan yang telah diberikan Alloh didalam diri masing-masing orang.

Hidup yang dijalani selama ini adalah sebuah rangkaian keputusan-keputusan terhebat yang kita ambil. Akumulasi keputusan itu telah menjadikan hidup kita memiliki jutaan makna dari setiap pengalaman yang ada. Susah, senang, manis, asin, dan lain sebagainya, setidaknya ini telah menjadikan kita memiliki cara pandang yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Cara pandang yang terus mengalami peningkatan, menjadikan setiap orang mampu membuat perbaikan yang ujungnya adalah perubahan setahap lebih baik dari sebelumnya.

Hidup yang sesungguhnya penuh dengan pencerahan, sering kali saya ceritakan kepada kawan dan kolega terdiri atas 4 tahapan. Ke empat  tahapan ini mampu memberikan warna yang luar biasa bagi pertumbuhan dan percepatan bagi pencapaian yang diharapkan. Tahapan itu diantaranya adalah  :

1.      Hidup
Ini adalah first step bagi semua orang. Tahapan ini merupakan basic condition yang menjadikan setiap orang memaknai kehidupan adalah dasar pengolahan segala keputusan, perilaku, ide dan gagasan serta tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar terpenuhinya harapan dasar setiap orang. Pemaham pada tahapan ini menjadikan setiap orang hanya mampu memaknai hidup sekedar kulit luarnya saja, tidak lebih. Bahwa hidup adalah pemenuhan segala kebutuhan yang diingini oleh setiap orang untuk tercapai, tidak lagi mengindahkan nilai-nilai mulya kehidupan yang telah disematkan oleh Alloh SWT sebagai hadiah kebahagiaan.

2.      Kehidupan
Tahapan yang lebih meningkat, yakni tahapan Kehidupan. Ini adalah tahapan pemahaman dari setiap orang bahwa hidup juga membutuhkan aktualisasi bagi sesama dan menerapkannya pada berbagi dan memberi. Namun, tahapan ini hanyalah pada lini pemahaman secara pemikiran semata. Tahapan ini tentunya setingkat lebih baik dari tahapan yang diawal. Tak lagi hanya mengurusi permasalahan kebutuhan yang diingini terpenuhi, namun juga terbersit pemikiran tentang berbagi dan memberi. Pemikiran ini muncul rata-rata pada mereka yang telah melampaui tahapan awal secara maksimal. Lalu mereka merasa jenuh dengan maksimalisasi dan berhentinya tahapan awal itu pada titik yang paling maksimal. Munculnya tahapan yang kedua ini bisa jadi merupakan hasil kontraproduktif bagi pencapaian yang telah pada puncaknya.

3.      Penghidupan
Penghidupan, tahap peningkatan yang menjadikan setiap orang bergerak, ikut berbagi dan memberi secara tindakan sebagai buah hasil dari pemikiran terdalam pada tahapan yang kedua. Bahwa hidup saja tidaklah cukup, tanpa berperan serta memikirkan kesempatan-kesempatan untuk berbagi dan memberi. Hidup dan berpikir akan kesempatan untuk berbagi dan memberi saja nyatanya tidaknya cukup, jika tidak lagi diringi dengan tindakan nyata dalam menghadiahkan dirinya untuk berbagi dan memberi bagi setiap kebaikan yang di ulurkan kepada setia orang. Ini telah memasuki fase yang lumayan tinggi bagi seseorang untuk mengerti dan memahami jika hidup yang memiliki kehidupan sesungguhnya haruslah ditunjang dengan real action demi terciptanya kesungguhan perilaku akan kebaikan.

4.      Menghidupkan
Ini adalah tahapan yang paling mulia dalam hidup. Tahapan yang mampu menjadi sarana bagi terciptanya perubahan-perubahan yang dinamis, efektif dan efisien. Tahapan menghidupkan adalah tahapan hidup yang hanya didedikasikan untuk kebaikan guna mengharapkan keridhoan Alloh SWT semata, dengan sebanyak mungkin menggulirkan pemikiran dan tindakan nyata bagi seindah-indahnya kebaikan terutama bagi sesama dan diri sendiri. Ini adalah tahapan yang sangat berat didalam menjalaninya. Setiap orang tidak hanya dituntut memiliki kepedulian dalam berbagi dan memberi baik berupa pikiran dan tindakan, namun juga diminta untuk mampu menjadi wakil-wakil Alloh SWT sebagai pemroduksi kebaikan-kebaikan kehidupan dan penghidupan selain juga harus bertindak tegas terhadapab sisi ketidak baikan.

4 tahapan ini setidaknya menjadi nilai bagi setiap upaya melakukan perubahan bagi setiap orang, tahapan ini sangatlah saling berkaitan. Hidup tidaklah gampang, namun tidak ada kesulitan yang tidak pernah bisa diselesaikan jika ada upaya keras dan kemauan. Mutiara Langit, 22 April 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN KREATIFITAS

THINKERTOYS "Handbook" Permainan Berpikir para Pebisnis Kreatif. Mengoptimalkan sinergi otak kanan dan otak kiri . Thinkertoys merangsang setiap orang untuk mendapatkan ide baru. Thinkertoys merupakan teknik spesifik dan praktis yang dapat menghasilkan ide besar atau kecil: untuk menghasilkan uang, menyelesaikan masalah, memenangi persaingan, atau meningkatkan karier. Yang pasti, teknik-teknik ini akan membantu Anda memiliki ide untuk menghasilkan produk baru dan cara baru melakukan sesuatu. Thinkertoys ini … Mengubah setiap orang menjadi pemikir kreatif — CreativeMind Menunjukkan bagaimana melakukan hal yang dianggap tak mungkin — The Futurist Orkestra berpikir-kreatif dalam sebuah buku yang akan melejitkan imajinasi — Chicago Tribune Menunjukkan bagaimana mengembangkan imajinasi — Newsweek Akan mengubah cara berpikir — Wall Street Journal Salah satu buku bisnis terpenting dasawarsa ini — Women in Business Salah satu buku bisnis terbaik — majalah success Akan

MENENGOK LAGI BUNG HATTA

Suatu ketika, pada tahun 1950an, Bung Hatta ingin memiliki sepatu Bally—bila disebut Bung, niscaya orang akan berpaling kepada proklamator itu, bukan Hatta yang lain (baginya, panggilan Bung juga lebih egaliter dibandingkan dengan Bapak). Ini merek terkenal pada masa itu. Tapi, sekalipun ia wakil presiden negara ini, Bung Hatta baru sanggup menyimpan guntingan iklan sepatu yang memuat alamat penjualnya—ia harus menabung lebih dulu. Ia tak bisa menyuruh ajudan untuk langsung membeli sepatu itu. Tokoh ini memang memilih cara yang khas Hatta: berusaha membeli dengan uang hasil keringat sendiri. Usaha Bung Hatta untuk menyisihkan sebagian gaji sebagai wakil presiden tidak mudah terlaksana. Uang gaji terpakai untuk keperluan rumah tangga dan membantu orang-orang yang meminta pertolongan. Pendek cerita, hingga akhir hayatnya, Bung Hatta hanya mampu memiliki guntingan iklan sepatu Bally itu. Mengapa Bung Hatta tidak memasukkan item sepatu Bally ke dalam anggaran rumah

JANGAN LARI DARI MASALAH

Sumber Gambar : www.lssacademy.com Ah, masalah lagi, masalah lagi. Bosen ah ! Masih sering memiliki pemikiran demikian ? Hehe, .. pasti iyah. Hal yang ditakuti serta selalu ingin dijauhi oleh semua orang, ingin dihindari dan selalu dijadikan biang ketidak nyamanan dalam hidup. Yah, itulah masalah. Semua orang pasti akan mengalaminya, menemukannya dan menjumpainya disetiap waktu dan kesempatan, ya toh. Bener kan ? … halahhh, kayak apa saja.   Setiap hari masalah seolah menjadi santapan wajib bagi kita. Adakah yang tidak mempunyai masalah ? Atau adakah mereka yang terbebas dari masalah ? Ah, ya jelas tidak ada dong. Hidup itu kan terus bergerak, tanda adanya pergerakan itu adalah peningkatan baik secara pemikiran, ucapan maupun tindakan. Dan pergerakan itu muncul oleh karena adanya inovasi sebagai sebuah solusi. Nah lhoo, .Solusi buah dari Inovasi itu tidak akan hadir jika MASALAH tidak menyambangi kita. Jadi, justru Solusi itu bisa timbul jika masalah muncul. Logikanya, lha